Selasa, 19 Februari 2019

AGRIBISNIS PETERNAKAN (Pertemuan 1)

Nama              : Gunawan Efendi
NIM                 : 150321100029
Mata Kuliah   : Agribisnis Peternakan
AGRIBISNIS PETERNAKAN
A.     Pengertian Pertanian
Pertanian dalam arti luas adalah semua yang mencakup kegiatan pertanian (tanaman pangan dan hortikultura), perkebunan, kehutanan, dan peternakan, perikanan. Sedangkan pertanian dalam arti sempit adalah suatu budidaya tanaman kedalam suatu lahan untuk mencukupi kebutuhan manusia. Sistem agribisnis terdapat 4 macam yaitu sebagai berikut:
-       Subsistem hulu
-       Subsistem on farm / usahatani
-       Subsistem hilir pengolahan
-       Subsistem hilir pemasaran
B.     Agribisnis Peternakan
Agribisnis didefinisikan sebagai usaha pertanian yang dikelola berdasarkan prinsip-prinsip komersial atau ekonomi. Dalam hal ini pertanian bukan lagi sebagai Way of live tetapi merupakan usaha yang memberikan keuntungan. Usaha komersial dibidang perdagangan yang berhubungan dengan pertanian. Agribisnis juga dapat diartikan sebagai usaha yang memiliki tujuan untuk mendapatkan keuntungan di bidang bertanian mulai dari hulu hingga jasa penunjang, tidak hanya itu agribsins juga sbagai usaha pertanian yang dikelola dengan dasar prinsip-prinsip ekonomi atau komersial. Kegiatan dalam agribisnis mulai dari hulu yaitu penyediaan input seperti lahan, tenaga kerja, bibit, dan lainya. Kemudian yang kedua on farm, disini adalah kegiatan usahatani atau budidaya tersebut. Ketiga terdapat hilir, disini keggiatan pengolahan atau setelah panen, kemudian yang keempat terdapat hilih sebagai pemasaran. Dari keempat kegiatan tersebut tidak lupa dengan jasa layanan dan pendukung seperti yang menunjang atau penyedia modal untuk usaha tersebut.
Agribisnis peternakan merupakan sebuah sistem ternak yang meliputi semua kegiatan ternak mulai dari pembuatan dan distribusi sarana produksi ternak, kegiatan usaha produksi, penyimpanan dan pengolahan, penyaluran dan pemasaran produk peternakan tersebut. Kemudian didukung oleh lembaga  penunjang dari usaha ternak tersebut seperti perbankan ataupun kebijakan pemerintah. Agribinsis didasari oleh prinsip ekonomi dan didefinisikan sebagai tiga sector secara ekonomi yang saling berkaitan yaitu the input supply sector, the farm production sector, dan the product marketing sektor.
Sektor agribisnis dibagi menjadi 3 yaitu:
a.      The input supply sector
The input supply sector atau sektor pemasok input pertanian adalah sektor yang memberikan pasokan bahan dan peralatan pertanian untuk beroperasinya the farm  production sector. Sektor ini memasok pakan ternak atau  ikan, bahan bakar minyak, alat  pertanian, peptisida benih atau bibit pupuk dll.    .
b.      The farm production sector 
The farm production sector atau sektor budidaya  pertanian merupakan sektor yang mengubah input  pertanian menjadi output atau   komoditas primer hasil pertanian. Sektor ini meliputi pertanian dalam arti luas yaitu budidaya tanaman, peternakan, perikanan dan kehutanan. Komoditas primer yang dihasilkan oleh sektor ini  adalah bahan pangan (jagung, padi, kedelai), susu, daging, ikan, telur, sayur atau hortikultura dan kayu.
c.      The product marketing sector
The product marketing sector atau pemasaran hasil  pertanian yang melibatkan individu atau perusahaan yang menangani dan mengolah komoditas primer hasil budidaya pertanian sampai ke konsumen akhir.

Data Peternakan Komoditas Kambing
 
 
 
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCylNaXiX98iq0BXhQUEiakiwx8Bj3AK-r5o3VoD-Qv5nim43cGQWnbT7nrIFqZ89J4rdbUiie0HwrZOnlVpciW-F5kjlm9LdJ7dpXEZmzfL0R-PZA-zX1YOEG6tXcW-nHekkzH4VxlLR9/s1600/ekspor+peternakan.png
C.     Revolusi Industri
            Kementrian perindustrian telah merancang Making Indonesia 4.0 sebagai roadmad atau peta jalan yang terintegrasi untuk mengimplementasikan sejumlah strategi untuk memasuki era industri 4.0. Tanda – tanda kita memasuki era industri 4.0 ditandai dengan meningkatnya konektivitas, interaksi, batas antara manusia, mesin, dan sumber daya lainya. Sehingga pada revolusi ke empat akan menajdi batu lompatan besar bagi sektor industri yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi secara penuh. Oleh akrena itu sektor industri nasional perlu pembenahan terutama aspek penguasaan teknologi yang menjadi kunci penentu daya saing di era industri 4.0.
            Sedangakan revolusi industri 4.0 disektor pertanian, dapat dilihat sektor pertanian tidak lagi menjadi salah satu sumber perekonomian terbesar di Indonesia. Untuk mencukupi kebutuhan penduduk yang semakin bertambah dunia pertanian mengadopsi revolusi industri 4.0 yang diharapkan melibatkan teknologi digital dalam proses.konsep pengembangan pertanian yang banyak dikembangkan adalah konsep pertanian cerdas atau smart farming. Tujuan utama penerapan ini adalah melakukan optimasi berupa peningkatan hasil yaitu kualitas dan kuantitas kemudian efisiensi dalam penggunaan sumber daya yang ada. Revolusi industri 4.0 dalam sektor pertanian lebih dominan terjadi di Eropa. Sedangakn di Indonesia belum berhasil berkembang. Hal ini disebabkab oleh beberapa penyebab yaitu sumber daya manusianya.

Sumber : DIREKTORAT JENDRAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTRIAN PERTANIAN (http://ditjenpkh.pertanian.go.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar